Khairul Anam dan Kisah-Kisah di Sekitarnya


Oleh Washadi

Ada sebuah ungkapan yang tak asing kerap kita baca di buku-buku teori sastra, di antaranya berbunyi begini, "tulislah tema-tema yang akrab dan atau terjadi di sekitar kita."  Dari ungkapan atau anjuran di atas maka puisi-puisi Khairul Umam yang terhimpun dalam buku ini bisa menjadi contoh. 

Mahasiswa universitas Unpam ini bagi saya tidak hanya unik, akan tetapi juga memiliki keberanian tampil apa adanya. Demikian juga dalam puisi-puisinya. Puisi-puisi Khairul Umam tidzk me


Dalam buku ini, Khairul Umam, mengangkat tema-tema yang kerap terjadi dan dialami umat manusia. Mencinta dan dicintai. Cintai selalu menjadi tema yang tak pernah habis dibahas dan ditulis. Kisah-kisah di dalamnya pun selalu menarik, dan setiap penulis senantiasa memiliki prespektif yang berbeda-beda dalam menarasikan tentang cinta. 


Bertolak dari pernyataan tersebut, puisi-puisi Khairul Umam Alhamdulillah, akhirnya buku antologi puisi karya Khairul Anam dapat diterbitkan. Buku ini berisi 20 judul puisi dengan judul utama "Kesunyian Cinta". Tema yang diangkat dalam buku ini sebagaimana judul utamaya adalah tentang cinta. 

Beragam puisi berkisah tentang cinta, disajikan secara menarik dengan bahasa yang sederhana dan cerita yang berbeda-beda. Semua mengalir sesuai dengan gaya dan irama dari penulisnya, yaitu Chairul Anam atau yang biasa dikenal dengan Sahabat Anam, dan dipanggil Anam. Namun demikian, masing-masing puisi memiliki kekhasan dan keunikan tersendiri yang menjadi daya tariknya. 


Terbitnya buku kumpulan puisi ini dapat menjadi kebanggaan dan  perhatian bagi kita semua bahwa seorang Anam dengan karakter dan kepribadiannya mampu melahirkan karya kumpulan puisi yang cukup baik. Tentu ini tidak mudah dan tidak serta-merta, perlu ketekunan dan keseriusan. Hal ini menggambarkan bahwa siapa saja juga bisa menulis karya sastra dan menerbitkannya sebagaimana yang Anam lakukan. Semoga buku kumpulan puisi ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi yang membacanya. Selamat dan sukses untuk Anam.

Demikian dan terima kasih. 


Washadi
Dosen Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Sastra
Universitas Pamulang



Lebih baru Lebih lama