Peranan Emas dalam Roda Perputaran Ekonomi Dunia

 

Oleh Eka Gilang Wicaksana Sulaeman


Sejatinya, emas merupakan logam yang tak jauh berbeda dengan jenis-jenis logam lainnya. Namun dalam perkembangannya emas dinilai menjadi salah satu logam yang sangat bernilai oleh manusia. Sehingga, lambat-laun emas dijadikan sebagai alat tukar-transaksi dalam perniagaan. Lantas bagaimanakah awal mula emas ditemukan? Bagaimanakah proses emas dijadikan sebagai alat nilai tukar perniagaan? Dan bagaimanakah peranan emas sebagai nilai tukar perniagaan?

Jejak perjumpaan pertama antara manusia dan emas terjadi pada tahun 40.000 SM, tepatnya di bantaran sungai, di gua-gua Spanyol ditemukan pecahan-pecahan emas. Kemudian, di sekitaran tahun 3600 SM emas sudah mulai diolah melalui peleburan yang dilakukan oleh para tukang di era Mesir kuno.

Memasuki tahun 2600 SM, penduduk Mesopotamia kuno yang kita kenal hari ini sebagai Irak, mereka sudah mulai menempa emas menjadi perhiasan. Lalu, di tahun 1223 SM makam Tutankhamen yang kita kenal sebagai makam Fir’aun, petinya dibuat dengan balutan emas. Kemudian di tahun 950 SM, kuil pertama kaum Yahudi yakni Bait Salomo yang dikenal umum dengan sebutan ‘Tembok Ratapan’ dibangun dengan konstruksi berbahan dasar emas. 

Memasuki tahun 700 SM, muncul pertama kali koin emas. Sejak saat itu emas yang semula hanya dimanfaatkan sebagai perhiasan, mulai menjadi alat tukar yang menggantikan peraturan barter dalam perniagaan. Kemudian pada tahun 564 SM, Raja Croseus dari Lidia meninkatkan teknik pemurnian emas dan mulai menciptakan mata uang emas dunia pertama.

Emas sudah tidak hanya dijadikan sebagai perhiasan semata, emas juga tidak hanya sampai pada alat nilai tukar perniagaan, namun kini juga dijadikan sebagai aset perorangan maupun korporat. Dengan perkembangan zaman yang semakin pesat, dan teknologi sudah semakin mutakhir, penambangan emas kini dilakukan semakin masif. 

Pada abad ke-18 tepatnya pada tahun 1854, Inggris dan sekutunya menggunakan istilah ‘Gold Standart’ sebagai sistem untuk menetapkan nilai mata uangnya dalam jumlah emas tertentu. Harga emas mulai ditetapkan dan disesuaikan nilainya dengan berbagai mata uang utama di dunia. Sementara negara-negara lainnya hanya menggunakan perak sebagai mata uang mereka.

Pada Juli 1944, terciptalah perjanjian pertama tentang emas dengan penandatanganan artikel perjanjian Dana Moneter Internasional oleh 29 negara, kemudian ditandatangani oleh 190 negara anggota yang menandakan berdirinya IMF International Monetary Fund untuk membangun kembali sistem moneter dunia pasca perang dunia II. Kemudian dalam perjanjian pertama ini, menetapkan bahwa semua negara anggota harus menetapkan ‘nilai pari’ untuk setiap mata uang mereka dalam bentuk emas atau dalam bentuk dolar AS yang bernilai satu dolar adalah 0,888671 gram emas murni, atau US$35 per ons. 

Selama era Bretton Woods System, ekonomi dunia tumbuh dengan cepat. Namun, memasuki tahun 1960-an, London Gold Pool terbentuk di mana sebanyak 8 negara mengumpulkan cadangan emas mereka untuk mempertahankan harga emas di patokan US$ 35 per ons dan mencegah harga emas bergerak naik. Kemudian pada tahun 1968, terjadi defisit neraca perdagangan AS yang kian meningkat. Dengan sentimen negatif terhadap dolar, akhirnya-sejumlah bank sentral enggan menerima dolar dan situasi pun menjadi tidak stabil. Pada Agustus tahun 1971 Presiden Nixon mengumumkan bahwa AS mengakhiri konvertibilitas dolar menjadi emas untuk bank sentral negara-negara lain. Bretton Wood System runtuh dan harga emas diperdagangkan secara bebas di pasar dunia.

Dalam perjalanannya tercatat sudah terjadi 7 kali perubahan sejak pertama kali diadopsi pada 1944, dan kesepakatan terakhir dilakukan dengan amandemen terakhir pada 15 Desember 2010, dan efektif tanggal 26 Januari 2016.

Meskipun telah mengalami banyak perubahan pemanfaatan, dan kebijakan terhadap emas, nyatanya sampai saat ini emas tetap menjadi pilihan utama dalam perniagaan, sebab harganya selalu stabil (meskipun sempat ada sedikit penurunan) itu semua disebabkan oleh sifat emas yang memiliki nilai intrinsik yang dapat diterima oleh setiap negara dunia. Maka, emas adalah solusi terbaik untuk setiap urusan perniagaan dunia.


Eka Gilang Wicaksana Sulaeman
Redaktur Belajar Kepada Pesohor


Lebih baru Lebih lama