Puisi-puisi Ramli Q.Z.

Oleh Ramli Q.Z.

BIOGRAFI LIPSTIK
di musim kondangan istriku bertanya:
“Kau melihat lipstik?”
“Mungkin tertinggal di kerah bajuku,” jawabku singkat
ia tampak terburu-buru
jemarinya masih menyempatkan untuk menyela barisan kosmetik
di depan cermin

ketika hendak arisan, istriku kembali bertanya:
“Kau melihat lipstik?”
“Aku tidak tahu!”
kusaksikan ia memupuk pipinya dengan pupur
“Masih kurang sempurna,” ucapnya sambil memainkan
sepasang bibir.

“Oh, iya, aku lupa. Semalam
aku mengenakan celana dalam berwarna putih.
di bagian tengahnya terdapat bercak merah, persis
warna lipstikmu yang kukenal lama.”
Lancaran, 2023

KELIPATAN PADA PUKUL 00.00
sesudah kita berucap, antara mataku dan sketsa wajahmu
menjadi sebuah coretan kecil
itulah barangkali di esok hari bagaimana sebuah lukisan akan lahir
lahir dari sebuah kesepian, di sana
Tuhan menyediakan lilin kecil yang memiliki nasib serupa

kesepian adalah kutukan
ia terbangun dari nyalang mata
menatap ruang kecil yang tiba-tiba perabotannya
tertata rapi dalam kepala

tapi kau akan mengira, pada tanggal merah
kesibukan mulai rehat. di situlah
aku menemukanmu seakan berkhidmat layaknya pendoa:
“Sebaiknya kutinggalkan bayangmu, tepat pada kelipatan pukul  00.00”
Sumenep, 2023

SEBUAH PAGI YANG DINGIN DARI SISA KANTUKMU
Sesudah dan sebelumnya
Sebuah pagi yang lazim telah menampung sisa mimpimu

Sebelumnya, kau sendiri berdoa
Setidaknya kau sebagai aktor
dengan karakter protagonis
lebih-lebih untuk menenangkanmu sebangun dari tidur

tapi, sebuah pagi yang dingin dari sisa kantukmu
debu tak berhak berhenti di dahan
pada mimpimu pula, 
ia tak berhak menagih untuk kau ingat
“Sebelum dan sesudah mimpi buruk, 
kau hanyalah hamba yang cemas mencari makna.”
Lancaran, 2023

NYANYIAN AJAL
selagi nyanyianmu memiliki lirik, Nona
kupasrahkan namaku disimak batu
sebab kau bernyanyi tidak lagi di tepi sungai
sebuah nyanyian ajal yang lirih

bibirmu menyembulkan asma arwah dari kematian yang asing
tanpa kutemukan satupun kematian mereka berkawan bunga

bernyanyilah sepanjang hayat
setiap lirik pasti kueja
mungkin namaku luruh seiring bunga kemarau
kalau tidak dari bibirmu!
Sumenep, 2023

UKURAN PADA SEBUAH PAGI
dekat pintu rumah,
kira-kira dua langkah menuju teras kecil
sisa embun semalam segera menyentuh kakimu
lihatlah ke depan
sebuah halaman berlatar langit cerah
di tanahnya menyimpan jejak siput
kemudian ditunggangi daun kering

: perkenalkan namamu padanya, seusai datang dan pergi

kau tatap pintu rumah setengah terbuka dari kejauhan
selain suara merintih, di balik pintunya
kau jumpai tangan anak kecil,
ingin memelukmu dalam resah
kemudian di pundaknya sepasang sayap
yang bersedia membawamu ke tepi langit

: ladang dengan rimbun daun teduh telah menyanggah bahumu


Nama pena dari Ramli Qamarus Zaman. Lahir 19 April 2002 di Pulau Tonduk, Kecamatan Raas, Kabupaten Sumenep. Alumnus MI Nurul Jadid, MTs Kasyfudduja dan MA I Annuqayah. Alumnus Pondok Pesantren Annuqayah Latee, Guluk-Guluk, Sumenep, Madura, Jawa Timur, serta menjadi Mahasiswa Instika Jurusan IQT/V. Aktif sebagai Pustakawan di PPA. Latee, Forleste (Forum Lesehan Santri Latee), Lesehan Sastra Annuqayah, dan Aliansi Pemuda Pesisir (Anasir). Beberapa karya cerpen dan puisinya mulai lumayan menyebar di media cetak dan online. Ia sedang mempersiapkan novel pertamanya yang bertajuk “Mimpi di Ranting Khuldi”.

Lebih baru Lebih lama