Malam dan Ketenangan: Menyelami Lirik "Malam Aku Ingin Tenang" dari Sibambu


Oleh Khardi Ansyah

Bincang Kreatif #21
"Lepaskan Resahmu"


Kita terbiasa dengan hiruk-pikuk kehidupan di siang hari—dari gemuruh mesin, asap kendaraan yang menyesakkan dada, hingga keluhan tetangga mengenai harga pangan dan BBM yang terus naik. Masalah-masalah yang semakin rumit seolah menahan kita dari menikmati hidup. Namun, dalam kehidupan, manusia selalu mampu menyelipkan kata "untung" dalam menghadapi berbagai masalah. Untungnya, masih ada malam. Malam menjadi momen bagi tubuh dan pikiran untuk beristirahat, melepas segala penat, lelah, dan bersandar pada ketenangan yang dibawanya. Lalu, bagaimana jika malam yang kita kenal dengan kesunyian dan kedamaiannya, seolah kehilangan keduanya?

Pada edisi ke-21 Bincang Kreatif dengan tema "Lepaskan Resahmu", salah satu agenda rutin dari Adakreatif, hadir sosok Siba atau Sibambu—musisi muda yang telah menghasilkan beberapa single terpilih. Dengan dipandu oleh Rostna Qitabi Anjilna sebagai moderator, acara yang berfokus pada forum diskusi ini, memunculkan suasana hangat dalam obrolan mengenai pengalaman dan proses berkarya dalam bermusik dari Sibambu.

Dokumentasi Bincang Kreatif #21

Dari beberapa obrolan dalam acara, terdapat poin-poin menarik yang layak dibahas lebih mendalam. Artikel ini akan mengerucut pada salah satu poin, yang tentunya agar tetap relevan dengan narasi awal. Salah satu single dari Sibambu yang berjudul "Malam Aku Ingin Tenang" patut mendapat perhatian khusus. Saat pertama kali mendengar judul ini, beberapa dari kita mungkin menangkap adanya kontradiksi dalam judul. Bagaimana mungkin seseorang berharap mendapatkan ketenangan dari malam, yang biasa dikenal sebagai waktu yang tenang? Begitupun dengan lirik di dalamnya. Berikut lirik dari lagu 

"Malam Aku Ingin Tenang"

Hey sobat..
Bagaimana malammu?
Hey sobat..
Apakah malammu tenang?
Malamku kadang jadi kelabu
Mencekam nyamanku pun terganggu

Malam aku ingin tenang
Tanpa keributan dan kegelisahan
Yang tak kunjung padam
Semoga mimpi-mimpi indah kan tetap bersama
Sampai pagi tiba
Ku membuka mata

Malamku kadang jadi kelabu
Mencekam, nyamanku pun terganggu
Malam aku ingin tenang
Tanpa keributan dan kegelisahan
Yang tak kunjung padam

Semoga mimpi-mimpi indah kan tetap bersama
Sampai pagi tiba
Ku membuka mata

Lirik lagu ini memberikan gambaran yang lebih mendalam tentang perasaan dan pikiran yang bergejolak di malam hari. Kalimat "Malamku kadang jadi kelabu, mencekam, nyamanku pun terganggu" memunculkan kalimat negasi, yaitu malam tidak selalu membawa ketenangan. Ada saat-saat di mana pikiran dan perasaan mengusik ketenangan yang seharusnya hadir, menciptakan ketidaknyamanan dan kegelisahan yang menggangu.

Bagian lainnya, "Malam aku ingin tenang, tanpa keributan dan kegelisahan yang tak kunjung padam", menggambarkan keinginan untuk melepaskan diri dari gangguan emosional yang terus mengusik. Ini sejalan dengan fokus yang ditulis sejauh ini tentang pencarian ketenangan yang sulit dicapai, meskipun malam secara tradisional identik dengan waktu untuk beristirahat dan menyepi.

Selain itu, lirik "Semoga mimpi-mimpi indah kan tetap bersama sampai pagi tiba, ku membuka mata" adalah sebuah harapan bahwa mimpi indah akan menjadi pelipur lara di tengah kekacauan emosi. Ini menjadi bentuk optimisme di balik kegelisahan, bahwa meski malam kelabu, ada harapan untuk menemukan kedamaian saat pagi tiba.

Dokumentasi Bincang Kreatif #21

Musik sering kali menjadi media bagi penciptanya untuk mengekspresikan segala bentuk ide, perasaan, atau pengalaman pribadi. Lagu bisa menjadi refleksi dari keadaan emosional atau sudut pandang penulis terhadap suatu situasi yang dialaminya. Contohnya adalah mendiang Kurt Cobain, legenda musik dari era 90-an, yang banyak karyanya menginterpretasikan kesunyian, kemarahan, dan isolasi. Salah satu contohnya adalah lagu "Something in the Way", yang merupakan bagian dari album legendaris Nevermind (1991). Lagu ini mencerminkan perasaan putus asa dan kesunyian yang mendalam, menggambarkan ketidakberdayaan dan keterasingan yang Kurt alami saat itu.

Sejalan dengan itu, "Malam Aku Ingin Tenang" karya Sibambu seolah adalah upaya pencipta lagu untuk mencari kedamaian di tengah kekacauan, meski di waktu yang secara tradisional diidentikkan dengan ketenangan seperti malam hari. Lagu ini, dengan segala kontras antara harapan dan kenyataan, menggambarkan perjuangan mencari ketenangan di tengah kegelisahan yang tidak kunjung padam.

Lebih baru Lebih lama